5 Daftar Jurusan Ekonomi, Tidak Hanya Akuntansi – Memilih jurusan pada umumnya didasarkan pada minat dan minat calon mahasiswa. Jika detikers tertarik untuk mengambil mata kuliah di bidang ekonomi, beberapa spaceman jurusan tersebut bisa menjadi referensi. Ekonomi merupakan salah satu ilmu yang dipelajari dalam rumpun sosial humaniora (soshum). Secara umum ilmu ini terbagi menjadi dua, yaitu ekonomi deskriptif dan teori ekonomi.
Di sejumlah universitas, ekonomi hadir sebagai fakultas yang menaungi berbagai jurusan. Mulai dari akuntansi hingga manajemen. Untuk lebih jelasnya, simak jurusan terkait ekonomi berikut ini.
Mengambil jurusan ekonomi
1. Akuntansi
Jurusan akuntansi belajar tentang cara mencatat laporan keuangan untuk mengevaluasi informasi keuangan. Mahasiswa akan mendapatkan mata kuliah pengantar slot kakek zeus akuntansi, akuntansi sektor publik, akuntansi biaya, akuntansi anggaran, hingga perpajakan dan auditing. Kursus ini juga masuk dalam daftar jurusan dengan permintaan tinggi, bersama dengan manajemen. Beberapa perguruan tinggi yang membuka jurusan akuntansi antara lain Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, hingga Universitas Airlangga.
Lulusan jurusan akuntansi memiliki peluang kerja menjadi aktuaris, konsultan manajemen, konsultan hipotek, analis data keuangan, ekonom, bankir ritel, dan arbiter, seperti dikutip dari Prospects.
2. Ilmu aktuaria
Departemen aktuaria dapat dikatakan relatif baru. Dilansir dari website Institut Teknologi Batam (ITEBA), jurusan ini hadir di Indonesia sejak tahun 2017 dan masih jarang jurusan karena belum semua perguruan tinggi membuka program tersebut. Namun, sejumlah perguruan tinggi negeri sudah mulai membuka jurusan ini. Aktuaria mempelajari matematika yang berkaitan dengan risiko asuransi, termasuk investasi, perbankan, dan industri lain di bidang ekonomi. Departemen ini berada di bawah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Salah satu kampus yang membuka jurusan aktuaria adalah Universitas Gadjah Mada. Dilansir dari website, mahasiswa akan belajar tentang teori probabilitas, matematika, statistika, dan ekonomi untuk mengukur dan menghitung dampak finansial dari peristiwa yang tidak pasti di masa depan. Lulusan aktuaria dapat bekerja sebagai aktuaris di perusahaan asuransi dan lembaga penjaminan risiko, menjadi peneliti dan dosen, hingga konsultan aktuaria.
3. Manajemen
Jurusan ekonomi berikutnya adalah manajemen. Mahasiswa akan belajar banyak tentang penerapan keuangan, bisnis, pemasaran, manajemen strategis, hingga kewirausahaan. Berdasarkan pemeringkatan yang dilakukan QS QUR by Subject 2021, terdapat lima kampus di Indonesia dengan jurusan manajemen terbaik. Kelimanya berturut-turut adalah Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, dan Universitas Brawijaya. Lulusan manajemen memiliki peluang karir yang cukup menjanjikan. Mereka bisa bekerja di sektor ekonomi dan keuangan, mulai dari manajer produk, penjualan, karyawan bank, karyawan asuransi, peneliti pasar, hingga departemen operasi dan logistik.
4. Pembangunan ekonomi
Jurusan ekonomi pembangunan juga bisa menjadi pertimbangan dalam memilih jurusan. Nantinya, mahasiswa akan belajar mengenai isu-isu di berbagai sektor ekonomi, mulai dari bisnis, keuangan, hingga perbankan. Salah satu universitas yang membuka jurusan ini adalah Universitas Diponegoro. Beberapa materi yang dipelajari meliputi ekonomi makro, ekonomi mikro, ekonomi publik, ekonomi moneter, hingga ekonomi internasional. Lulusan ekonomi pembangunan dapat bekerja sebagai ekonom, pembuat kebijakan/birokrat, analis perbankan, pengusaha, auditor, dan lain-lain.
5. Administrasi fiskal
Jurusan administrasi fiskal merupakan jurusan yang mempelajari ilmu perpajakan dari berbagai perspektif. Lulusan jurusan ini banyak dicari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menjadi financial officer atau konsultan pajak. Di Universitas Indonesia, jurusan administrasi fiskal termasuk dalam Fakultas Ilmu Administrasi. Dilansir dari website, mahasiswa akan memahami kebijakan dan administrasi perpajakan, baik perpajakan mikro maupun makro.